KEBUDAYAAN KOTA NGANJUK

Nganjuk
Kecamatan
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenNganjuk
Pemerintahan
 • CamatSuharono
Luas22,586 km²
Jumlah penduduk66.470 jiwa
Kepadatan2.942,97 jiwa/km²
Desa/kelurahan2 desa
13 kelurahan

Rumah sakit pabrik gula Nganjuk pada tahun 1920
Nganjuk adalah sebuah kecamatan di Kabupaten NganjukProvinsi Jawa TimurIndonesia.

Penduduk[sunting | sunting sumber]

Tahun 2012 berdasarkan hasil registrasi penduduk menurut BPS, jumlah penduduk kecamatan Nganjuk berjumlah sebanyak 66.470 orang dengan komposisi 32.336 orang laki-laki dan 34.134 orang perempuan dengan rasio jenis kelamin sebesar 94,73. Dengan luas wilayah sebear 22.586 Ha maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kecamatan Nganjuk sebesar 2.942,57 jiwa per Ha.





















CIRI KHAS KOTA NGANJUK
antara lain: 
  1. Nyadranan 
Nganjuk memiliki berbagai budaya yang sangat beragam jenisnya. Walaupun pada saat ini masyarakat sudah mulai mengabikan budaya tersebut, apalagi anak anak mudanya, tapi di sisi lain masih ada paratokoh tokoh budaya dan para sespuh yang membantu mengingat kannya, melestarikannya, dan menjaga kebudayaan Nganjuk bersama dengan pemudanya, supaya budaya di Nganjuk itu tidak hilang seiring berjalannya waktu dan tidak hilang begitu saja. Dan rakyat Nganjuk juga bisa di ajak bekerja sama untuk melestarikan budaya Ngnajuk itu sendiri, buktinbya dengan mereka masih mengikuti budaya yang di bangun oleh nenek moyang kita dahulu. Dan makanan khas nganjuk juga masih terlihat di sepanjang jalan kota Nganjuk yang di jajakan oleh beberapa masyarakat Nganjuk.
Salah Satu Budaya Di Kabupaten Nganjuk ialah Bersih Desa atau Nyadranan

Budaya khas Kabupaten Nganjuk salah satunya ialah Bersih Desa atau biasa di sebut dengan Nyadranan. Nyadran itu sendiri diyakini masyarakat Nganjuk semacam upacara pemberian hasil bumi kepada sesepuh penunggu desa itu sendiri, untuk bentuk rasa syukur karena hasil bumi yang sangat membantu masyarakat. Setelah upacara itu selesei mereka juga akan berziarah dan memberikan sesaji untuk para sahabat mereka yang telah meninggal. Setelah upacara dan ziarah selesai di lakukakan, masyarakat berpesta dengan adanya tari tayub di rumah kepala desa mereka.

Adapun Kesenian Kabupaten nganjuk ialah :

2. Tari Tayub


Nganjuk terletak sebuah padepokan / perkumpulan kesenian tradisional yaitu padepokan kesenian tari tayub, yang lebih jelasnya berada di Desa Ngrajek, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk. Desa Ngrajek, merupakan daerah pedesaan yang masih meneruskan dan selalu mengembangkan kesenian kota Nganjuk terutama Tari Tayub itu sendiri. Jika kita memasuki desa tersebut kita akan merasakan hawa seni yang sangat kental di daerah tersebut.
Tari Tayub atau acara Tayuban. merupakan salah satu kesenian Jawa yang mengandung keindahan dan keserasian gerak yang di ciptakan oleh para pemain tayuban itu sendiri. Tari Tayub merupakan tari berpasangan lelaki dengan perempuan yang menciptakan keserasian gerak yang sangat apik. Untuk tarian laki laki itu mirip dengan tari Jaipong dari Jawa Barat, namun musik nya berbeda. yang dibawakan di tarikan oleh perempuannya itu mirip dengan tari Gambyong yang lebih populer dari Jawa Tengah. Tarian ini di padu padankan dengan music yang sangat indah yang biasa di sebut dengan karawitan. Tari Tayub juga biasa digelar pada acara pernikahan, khitan serta acara kebesaran misalnya hari Perayaan kemenangan dalam pemilihan kepala desa, serta acara bersih desa.
Anggota yang ikut dalam kesenian ini terdiri dari sinden, penata gamelan atau pengrawit serta penari khususnya penari wanita yang biasa di sebut dengan waranggono. Penari tari tayub bisa dilakukan sendiri atau bersama.

3. Tari Mung Dhe



Tari Mung Dhe adalah tari tradisional yang berasal dari Desa Garu, Kecamatan Baron, Nganjuk. Dalam tari ini menceritakan kepahlawanan dan cinta tanah air. Dalam tari ini menggambarkan beberapa prajurit yang sedang berlatih perang yang lengkap dengan senjata nya, dan di sekeliling para prajurit yang latihan itu ada orang yang membantu dan memberi semangat kepada kedua prajurit yang sedang berlatih. Pihak yang membantu dan memberi semangat, di sebut botoh.
Sikap dan tingkah laku kedua botoh ini sangat lucu dan menggelikan, sehingga membuat orang lain yang menyaksikan tari Mung Dhe ini terkesan kadang merasa tegang dan kadang merasa geli, karena yang berlatih perang memakai pedang dan persenjataan nya , sedangkan botohnya berpenapilan lucu. Sehingga pada saat para pemain pentas dalam suatu acara, bisa menjadi tontonan yang bermanfaat danbisa menghidur masyarakat yang
tari Mung Dhe sering ditampilkan pada acara-acara yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Daerah Kabupaten Nganjuk, seperti Pemilihan Duta Wisata, serta saat Upacara Wisuda (gembyangan-red) Waranggono. Dan juga acara acara lainnya.
MAKAN KHAS NGANJUK

1. Nasi Becek



Nasi Becek adalah makanan tradisional hampir mirip dengan kare kambing atau gulai kambing. Walaupun hampir mirip dengan gulai kambing, namun Nasi Becek ini memiliki cita rasa dan penyajian yang sedikit berbeda. Nasi Becek ini merupakan salah satu makanan khas dari Ngnajuk Jawa Timur. Karena rasanya yang khas, makanan ini sangat diminati dan menjadi salah satu makanan tradisional yang cukup terkenal di sana.
Dan juga banyak di gemari oleh para wisatawan yang datang dari luar nganjuk. makanan khas ini juga banyak di di temui di pinggir jalan jalan di ruang makan tertentu, karena makanan ini masih banyak yang menjual.

2.Dumbleg


Jajanan Dubleg hanya bisa ditemukan di daerah wilayah Kecamatan Gondang dan Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Dumbleg ini terbuat dari tepung beras dicampur dengan gula dan santan.
Yang membut unik makanan tradisional ini adalah bungkusnya dari pelepah pinang. Rasa Dumbleg ada 2 macam yaitu warna merah kecoklatan untuk rasa gula merah yang rasanya legit, dan juga manis, dan putih untuk rasa santan yang bentuk nya legit dan juga gurih..
Bahkan masyarakat Nganjuk sendiri tak banyak yang tahu makanan tradisional ini. Kurangnya promosi jajanan tradisional yang menjadi khas daerah Nganjuk membuat Dumbleg masih kalah dengan makanan khas daerah sekitar Nganjuk, misalnya saja tahu Takwa dari Kediri, Brem dari Madiun dan Ledre dari Bojonegoro.
Namun seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat setempat mulai memvariasi Dumbleg, mulai dari tampilannya sampi cara makannya.Farian Dubleg ada yang diberi parutan kelapa, dan keju.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

UMM Inn

BOOKSTORE UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

SENGKALING KULINER